my favorit :)

  • NI LUH AYU OKTAVIANI , 3IB02

Senin, 25 Juni 2012

TANGGUNG JAWAB DAN ETIKA MANAJEMEN


Tanggung jawab sosial dan etika manajemen.
·        Sebagai seorang manager perusahaan tidak hanya bertugas membuat keputusan maupun membuat strategi dan kebijakan perusahaan, akan tetapi dia juga harus bertanggung jawab atas semua pihak seperti halnya karyawan, pemasok, konsumen, pemegang Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajer saham, maupun sosialisasi dengan pihak eksternal. Tanggung jawab atas semua pihak sangat penting karena mereka lah yang akan mendorong untuk menghasilkan profit perusahaan.  Dan tingkatan profit dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu penyebab naik turunnya kewibawaan perusahaan maupun manajernya. Seorang manajer harus mampu memilih karyawan yang berpotensi dalam bidangnya, selain itu dia harus mampu membuat kepuasan konsumen juga.
      Bahwasannya sebuah tanggung jawab akan muncul apabila seseorang mempunyai etika, sehingga etika sangat berhubungan erat dengan tanggung jawab. Bagitu juga bagi seorang manajer. Etika yang baik sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya, karena sebuah nilai baik maupun buruk mempunyai pengaruh besar bagi manajemen. Di antara pengaruh tersebut adalah menjadi salah satu tonggak manajer dalam membuat keputusan maupun bekerja, mambentuk perilaku karyawan dan komunitas yang diharapkan, mempengaruhi usaha marketting, serta dapat membangun kekuatan atau motivasi. Dari buku manajemen karangan Robbin dan Mary Coulter dijelaskan bahwa ada beberapa cara untuk menciptakan perilaku yang etis di antaranya adalah membandingkan individu dengan standar etik tertinggi, dengan melihat contoh, pelatihan etika, serta membuat mekanisme perlindungan formal. Sedangkan dilihat dari wawasan lain, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut untuk menciptakan etika bisnis yang baik: 
1.  Pengendalian Diri
2.  Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
3.  Mempertahankan Jati Diri
4.  Menciptakan Persaingan yang Sehat
5.  Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
6.  Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7.  Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
8.  Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
9.  Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
10.  Memelihara Kesepakatan
         
·        Tanggung jawab perusahaan adalah tindakandan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi yang didasarkan pada etika. secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan nilai moral yang mengarahkan perilaku sesorang atau kelompok masyarakat mengenai baik atau buruk dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones, etika berkaitan dengan nilai-nilai internal yang merupakan bagia dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggung jawab social.
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab social:
1. pendekatan moral yaitu tindakan yang didasrkanpada prinsip kesatuan
2. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
3. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan secara adil.

Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan sangat bergantung pada kesepakatan pihak-pihak berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingna yang terllibat dalam proses produksi tindakannya disatu sisi dapat mendukung kinerja perusahaan tapi dissis lain dapat menjadi penggangu karena setip pihak mempunyai criteria tanggung jawab yang berbeda ytang disebabkan kepentingan yang berbeda pula.
Mengelola reaksi terhadap tunrtutan social
Dalam kaitan ini, para ilmuan administrasi, menejemen dan organisasi telah mengembangkan sebuah medel respon yang dapat dipilih perusahaan ketika mereka menghadapi sebuah masalah social.model – model tersebut adalah : obstruktif, defensive,akomodatif, dan proaktif.

Model obstruktif adlah respon terhadap tuntutan masyarakat dimana organisasi menolak tanggung jawab, menolak keabsahan dari bukti – bukti pelanggaran, dan munculkan upaya untuk merintanggi penyelidikan.
Model defensif adalah bentuk respon teerhadap tuntutan masyarakat dimana perusahaan mengakui kesalahan yang berkaitan dengan ketelanjuran atau kelalaian tetapi tidak bertindak obstrutif.
Model akomodatif adalah bentuk respon terhadap masyarakat dimana perusahaan melaksanakan atau memberi tanggung jawab social atau tindakannya selaras denga kepentingan public
Model Proaktif adaloah respon terhadap respon terhadap permintaan social diama organisasi berbeda, melalui uoaya mempelajari tnaggung jawabnya kepada masyararakat dan mealkukan tindakan yang diperlukan tanpa tekana dari mereka.
 
Sedangkan respondefensif perusahaan cenderung pada aturan yang berlaku, sedangkan respon proaktif menggunakan konsep diskresioner sebagai bahan pertimbangan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Budaya, social, tanggung jawab dan citra. Budaya organisasi adalah seperangkatasumsi yamg dibangu dan dianut bersama sebagai moral organisasi beradaptasi denag proses integrasi internal. Budaya organisasi merupakan bauran dari elemen-elemen filosofi, nilai-nilai, norma, keyakian ,ide dan mitos yang terintgrasi untuk menentukan cara kerja dan perilaku organisasional.
Tanggung jawab social dapat dilakukan rutin dan nonruti. Kegiatan rutinberbentuk partisipasi pada kegiatan masyarakat secara khusus terprogram dan dilaksanakan terus menerus, sedangka kegiatan nonrutin dilaksanakan pada kondisi terentu yang memungkinkan perusahaan mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk berpartisipasi.
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan standard perilaku nilai-nilai moral yang mengendalikan kebijakan bisnis. Bisnis adalah fenomena social yang secarauniversal harus berpijak pada tata nilai yang berkembangdi masyarakat yang mencakup:
1. peraturan peraturan yang dikembangkan oleh pemerintah atau asosiai yang berkaitan dengan jenis kegiatan bisnis atau niali yang dibangun oleh perusahaan
2. kaidah-kaidah sosio cultural yang berkembang dimasyarakat
dalam masalah kebijakan etis, organisasi akan mengalami pilihan sulit. Untuk kepentingan tsb banyak organisasi memafaatkan pendekatan normative yaitu pendekatan yanmg didasarkan pada norma dan nilai yang berkembang dimasayarakat untuk mengarahkan pengambilankeputusan. Terdapat 5 pendekatan yang relvan bagi orgaisasi.
1. Pendekatan individualisme
2. pendekatan moral
3. pendekatan manfaat
4. pendekatan keadilan
5. pendekatan sosio cultural
Dalam kegiatan pemasaran etika memicu munculnya konsep pemasaran berwawasan social. Membangun etika bisnis tindakan etis mencerminkan perilaku perusahaan dan membangu citra terdapat 3 dasar dalammembangun bisni yaitu: kesadara dan pertimbangan etis, pemikiran etis dan tindakan etis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar