my favorit :)

  • NI LUH AYU OKTAVIANI , 3IB02

Jumat, 31 Mei 2013

Berpikirku

Sore itu, dikala matahari senja telah mulai meninggalkan tahtanya
Ku lihat ada seorang anak kecil berjalan tertatih
Terlihat linglung dan kelaparan
Merintih namun tak menangis

Mungkin usianya masih sekitar 6 tahunan
Dengan rambut lurus tak terurus
Badannya pun begitu kurus dan lusuh
Pria kecil yang malang..

Ku amati dan berpikirku
Mungkin sudah beberapa hari ia tak tersentuh nasi
Bajunya kusam dan kulitnya hitam legam
Tangan bergetar dengan mulut terkatup

Ternyata, ditengah hingar bingar kota yang ku tempati saat ini
Masih ada pemandangan yang begitu memilukan
Pemandangan yang menimbulkan pertanyaan
Tentang bagaimana beratnya hidup di negeri kita 

Kemanakah hati nurani kita saat melihat orang-orang yang begitu kesusahan
Bukankah anak sekecil ini harusnya sedang menikmati masa kecilnya ?
Bersekolah dan bermain dengan teman sebaya
Pulang ke rumah dengan perasaan bahagia

Menikmati kasih sayang Ayah dan Ibunya
Mempelajari hal-hal yang baru
Nyaman tidur diatas kasur yang hangat
Bukan tertidur dipinggir jalan yang menyisakan penat

Bukankah di negara kita ini menjunjung tinggi Pancasila ?
Yang salah satu silanya mengatakan 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ' ?
Lalu mengapa masih ada anak-anak dan orang yang kurang mampu yang tidak mendapatkan haknya ?
Apakah itu hanya sekedar wacana ?

Sungguh ironis bila kita bandingkan dengan orang-orang yang berkecukupan
Yang dengan mudahnya menghamburkan uang untuk hal yang kurang berguna
Coba kita bandingkan dengan mereka yang kurang mampu
Untuk sekedar makan dan sekolah pun mereka kesusahan

Ada saatnya kita untuk sekedar menengok kebawah kita
Bahwa begitu banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan
Hanya untuk sekedar mendapatkan pendidikan dan sandang pangan yang layak
Guna merubah hidup mereka kedepannya

Tersadar dari lamunanku
Ku hampiri pria kecil yang berhati besar tersebut
Ku tanyakan namanya dan ku genggamkan padanya selembar uang
Berharap itu dapat sedikit membantunya

Meskipun tak banyak, tapi itu cukup membuatnya tersenyum
Sebuah senyuman dari calon penerus generasi bangsa kita
Semoga suatu saat ada jalan yang merubah arah hidupnya
Semoga..