Di atas adalah dua buah contoh flowchart. Ada yang berbeda ? tentunya ada. Coba perhatikan arah panah pada kedua flowchart, flowchart pertama tidak memiliki perulangan arah panah atau yang biasa disebut dengan kondisi. Sedangkan pada flowchart kedua ada perputaran kondisi. Hal tersebut dikarenakan oleh perancangan alat oleh sang perakit. Ada tidaknya kondisi ataupun looping tergantung pada kebutuhan dan keinginan sang pembuat alat.
Setiap flowchart memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan flowchart dengan dan tanpa kondisi adalah sebagai berikut :
Flowchart tanpa kondisi :
kelebihan : karena flowchart ini tanpa perulangan arah panah atau kondisi, maka dapat dipastikan proses pengolahan data lebih cepat dan menjadi lebih simpel.
kekurangan : tanpa perulangan atau kondisi data akan secara langsung diproses tanpa melihat epat atau tidaknya data yang dimasukkan, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemrosesan data dan hasil akhir atau output program.
Flowchart dengan kondisi :
kelebihan : flowchart dengan kondisi sudah pasti dapat dipastikan lebih akurat dalam memproses data, dengan catatan tidak terjadinya kelalaian pada saat pembuatan koding yang dimasukkan ke dalam rangkaian. Hasil yang diperoleh pun dapat menjadi lebih maksimal.
kekurangan : tentunya akan ada beberapa kesulitan seperti pembuatan koding dan pemberian dellay pada program. Ketelitian pun sangat dituntut agar tidak terjadi kesalahan saat menjalankan program.
Sebenarnya jika kita ingin membuat flowchart dengan kondisi menjadi tanpa kondisi serta kebalikannya, bisa saja kita lakukan. Dengan mengubah alur program dan penyesuaian rangkaian. Selama masih dalam konteks yang wajar tidak akan terjadi kerusakan atau kesalahan pada rangkaian.