Anilisis Ekivalensi Cash
Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar
dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas
keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Present Worth (PW)
Present Worth adalah nilai sejumlah
uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow
(aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i)
tertentu. Proses perhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting
cashflow.Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal (single
payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Present Worth Factor.Sedangkan
untuk menghitung present worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat
dikalikan dengan Equal Payment Series Present Worth Factor.
Usia pakai berbagi alternative yang
akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam
situasi:
1. Usia
pakai sama dengan periode analisis
2. Usia
pakai berbeda dengan periode analisis
3. Periode
analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih
dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing – masing alternative. NPV
diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan –
PWpengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika
diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara
untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif
dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk
dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifatindependent, dipilih semua alternatif yang memiliki
nilai NPV ≥ 0.
– Analisis present worth
terhadap alternatif tunggal
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan
peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun
selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila
tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth analysis,
apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
NPV = 40.000.000(0.40388) –
1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Ø Oleh karena NPV yang
diperoleh < 0, maka pembelian peralatan tersebut tidak menguntungkan.
–
Analisis present worth terhadap beberapa alternatif
§ Usia pakai semua
alternatif sama dengan periode analisis
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli
sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif peralatan
masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Harga beli (Rp.)
|
Keuntungan per tahun (Rp.)
|
Nilai sisa di akhir usia pakai
(Rp.)
|
X
|
2.500.000
|
750.000
|
1.000.000
|
Y
|
3.500.000
|
900.000
|
1.500.000
|
Dengan tingkat suku bunga 15% per
tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X :
NPVX =
750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX =
750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX = 1.192.390
Mesin Y :
NPVY =
900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY = 1.028.938
Maka, pilih mesin X
§ Usia pakai
alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi di mana usia pakai
berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan (repeatability
assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan persekutuan
terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu, alternative yang telah
habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir akan digantikan oleh
alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode usia
pakai pertama akan berulang pada periode perulangan berikutnya, kecuali jika
disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk mempermudah pembuatan model dalam
pengambilan keputusan.
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli
sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan
kepada perusahaan:
Mesin
|
Usia pakai (tahun)
|
Harga beli (Rp.)
|
Keuntungan per tahun (Rp.)
|
Nilai sisa pada akhir usia manfaat
(Rp.)
|
X
|
8
|
2.500.000
|
750.000
|
1.000.000
|
Y
|
16
|
3.500.000
|
900.000
|
1.500.000
|
Dengan tingkat suku bunga 15% per
tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
NPVX =
750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16) –
2.500.000(P/F,15%,8)
NPVX = 750.000(5.95423) +
1.000.000(0.32690) + 1.000.000(0.10686) – 2.500.000(0.32690)
NPVX =
1582182,5
NPVY = 900.000
(P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000
NPVY = 900.000
(5.95423) + 1.500.000(0.10686) – 3.500.000
NPVY = 2.019.097
Ø NPV mesin Y, Rp
2.019.097,- lebih besar daripada NPV mesin X, Rp 1.582.182,50,- Maka dipilih
mesin Y.
–
Periode Analisis Tak Terhingga
Pada situsi ini di mana periode analisis
tidak terhingga, perhitungan NPV dari semua arus masuk dan arus keluar
dilakukan dengan metode capitalized worth(nilai
modal). Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang
diperoleh disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersbut mempermudah
perbandinga alternative dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi
perulangan sulit untuk diterapkan.
Capitalized worth adalah sejumlah
uang yang harus dimiliki saat ini. Dengan demikian, diperoleh pembayaran yang
besarnya sama selama periode tak terhingga pada tingkat suku bunga i% per
periode.
Dari factor bunga majemuk untuk
nilai n tak terhingga, didapatkan nilai (P/A,i,n) = 1/I sehingga:
ü Contoh :
Mesin
|
Usia pakai (tahun)
|
Harga beli (Rp.)
|
Keuntungan per tahun (Rp.)
|
Nilai sisa pada akhir usia manfaat
(Rp.)
|
X
|
8
|
2.500.000
|
750.000
|
1.000.000
|
Y
|
9
|
3.500.000
|
900.000
|
1.500.000
|
Dengan tingkat suku bunga 15% per
tahun dan periode analisis tak terhingga, tentukan mesin yang seharusnya
dibeli.
Penyelesaian:
CWX =
750.000(1/0.15) + 1.000.000(0.07285)(1/0.15) –2.500.000(0.22285)(1/0.15)
CWX = 1771500
Mesin Y:
CWY =
900.000(1/0.15) + 1.500.000(0.05957)(1/15) –3.500.000(0.20957)(1/0.15)
CWY =
1.705.733,33
Annual Worth ( AW )
Annual Worth atau nilai tahunan
adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai
tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu
nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari suatu
Present Worth dapat dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal
Payment Capital Recovery Factor. Sedangkan untu mengkonversikan nilai tahunan
dari Nilai Future dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries
Sinking Fund Factor.
Istilah Capital Recovery (CR)
CR adalah Nilai merata tahunan yang
ekuivalen dengan modal yang diinvestasikan.
CR = I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S) (A/P, i, n) + S(i)
·
I : Investasi awal
·
S : Nilai sisa di akhir usia pakai
·
n : Usia pakai
AW = Revenue –Expences -CR
Annual Worth Analysis dilakukan
terhadap:
1. Alternatif tunggal , layak jika
AW > 0
2. Beberapa alternatif dgn usia
pakai sama
3. Beberapa alternatif dgn usia
pakai berbeda
4. Periode analisis tak berhingga
Untuk 2,3, dan 4 : dipilih AW
terbesar
Contoh
1. Sebuah mesin memiliki biaya awal
sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa
pada akhir usia adalah 200 ribu
rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, tentukan besar
capital recoverynya.
2. Sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru
tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir
tahun ke-8 peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila tingkat suku bunga 12% per
tahun, dengan Annual Worth Analysis, apakah pembelian
peralatan tersebut menguntungkan?
3. Sebuah perusahaan akan membeli
sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua
alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8
tahun ditawarkankepada perusahaan:
·
Mesin-x dengan harga beli 2,5
juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir
usia manfaat 1 juta rph.
·
Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta
rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia
manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per
tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh usia pakai berbeda
4. Sebuah perusahaan akan membeli
sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua
alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
·
Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan
harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph,
nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
·
Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan
harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilaisisa
pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per
tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh Analisis Tak
berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat
suku bunga 10% per tahun, lalu pilih
alternatif terbaik:
·
Alternatif-A Investasi awal $1
juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
·
Alternatif-B Investasi awal $1,5
juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun.
·
Alternatif-C Investasi awal $2,5
juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Future Worth (FW)
Future Worth atau nilai kelak adalah
nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi
sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu. Untuk menghitung future
worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan Single
Payment Compounded Ammount Factor. Sedangkan untuk menghitung future worth dari
aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal
Payment-series Compound Amount
Factor.
Hasil FW alternative sama dengan PW,
dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan
bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan.
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif,
maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik
untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang
memiliki FW ≥ 0.
Analisis Terhadap Alternatif
Tunggal
Contoh: Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000.
Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual
Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan future
worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW = 40000000 +
1000000(F/A,12%,8) – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000
+ 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Oleh karena NPV
yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak
menguntungkan.
Usia Pakai Sama dengan Periode
Analisis
Jika terdapat
lebih dari satu alternatif usia pakai yang sama, analisis keputusan dapat
dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan usia pakai alternatif.
Contoh: Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada
perusahaan:
Mesin
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun (Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Menggunakan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
FW X =
750000(F/A,15%,8) + 1000000 – 2500000(F/P,15%,8)
FW X =
750000(13,72682) + 1000000 – 2500000(3,05902)
FW X = 3647565
Mesin Y
FW Y =
900000(F/A,15%,8) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,8)
FW Y =
900000(13,72682) + 1500000 – 3500000(3,05902)
FW Y = 3147568
Kesimpulan:
pilih mesin X.
Usia Pakai Berbeda dengan
Periode Analisis
Sama dengan Present Worth Analysis. Dalam situasi ini dapat
digunakan asumsi perulangan atau asumsi berakhir bersamaan, tergantung pada
masalah yang dihadapi.
Contoh: Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Usia Pakai (Tahun)
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun (Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
8
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
16
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Dengan tingkat
suku bunga 15% per tahun. Tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X
FW X =
750000(F/A,15%,16) + 1000000 + 1000000(P/F,15%,8) – 2500000(F/P,15%,8) –
2500000(F/P,15%,16)
FW X =
750000(55,71747) + 1000000 + 1000000(3,05902) – 2500000(3,05902) –
2500000(9,35762)
FW X = 14805463
Mesin Y
FW Y =
900000(F/A,15%,16) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,16)
FW Y =
900000(55,71747) + 1500000 – 3500000(9,35762)
FW Y = 18894053
FW mesin Y, Rp.
18.894.053, lebih besar dari FW mesin X, Rp. 14.805.463, maka pilih mesin Y.