Pengertian Ekonomi Teknik
Ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi
pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang digunakan ketika
satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan
suatu masalah dalam bidang teknik. Ekonomi teknik juga dapat diartikan sebagai
sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam
suatu kasus di bidang teknik.
Ekonomi teknik
memuat tentang bagaimana seorang engineering membuat keputusan
yang dibatasi oleh beragam permasalahan berdasarkan proses analisa, teknik dan
perhitungan ekonomi sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik dari
berbagai pilihan alternatif. Dalam mengevaluasi beberapa alternatif yang
tersedia, ekonomi teknik biasanya mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu,
estimasi perndapatan biaya, strategi keuangan, inflasi, depresiasi, pajak,
periode perencanaan, tingkan bunga modal, perhitungan nilai, harga,
dan rate of return.
Alasan timbulnya ekonomi teknik diantaranya:
Alasan timbulnya ekonomi teknik diantaranya:
·
Sumber daya yang terbatas,
seperti manusia dan material
·
Kesempatan yang beragam
·
Waktu saat menggunakannya. Misal,
membuat keputusan investasi modal
Tahapan anilisis ekonomi teknik:
·
Definisikan masalah dan
tujuannya
·
Mengumpulkan informasi yang relevan
terkait kasus yang sedang dipelajari
·
Memunculkan alternatif-alternatif
·
Evaluasi masing-masing alternatif
·
Penentuan alternatif terbaik dengan
beberapa kriteria
·
Menerapkan hasilnya dan memantau
kerjanya
Proses Pengambilan Keputusan
1. Mengenali adanya suatu masalah
·
Masalah harus dimengerti dengan
baik dinyatakan secara eksplisit.
·
Kadang-kadang tidak disadari
adanya masalah.
John Dewey seorang filsuf Amerika
mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan secara benar adalah masalah yang
sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti hanya masalah yang telah dikenali dengan
benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan
benar kita akan tersesat sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai.
Masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah
sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer,
atau oleh para operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.
Beberapa masalah berikut cocok
diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi yang mana saja?
- Mana yang lebih baik membeli mobil
bermesin disel atau bermesin bensin?
- Haruskah mesin otomatis dibeli untuk
menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?
- Apakah bijak menjadwalkan kelas subuh
untuk menhindari kemacetan di pagi hari?
- Apakah lebih baik anda pindah jurusan ke
Teknik Listrik?
- Seseorang yang akan anda nikahi bekerja
dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain adalah profesional bergaji
tinggi, mana yang akan anda pilih?
·
2. Mendefinisikan Tujuan
Karena masalah, menyebabkan tidak tercapainya tujuan
yg telah
ditetapkan.
Masalah adalah situasi yang menghambat
tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan. Di perusahaan masalah utama
akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan masalah yang dihadapi para
individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya kepuasan. Tujuan-tujuan yang
bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi tujuan yang lebih sempit,
spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus membuat 1000 unit produk
bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah tahun ini”adalah sasaran
yang menggambarkan tujuan.
3. Mengumpulkan data-data yang relevan
Keputusan yang baik
adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang diperoleh
dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi seperti
sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi
informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat
memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan,
menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit.
4. Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih.
Minimal dua alternatif
Dua alternatif yang kadang diabaikan:
• Alternatif untuk tidak melakukan
apa-apa (tetap melakukan seperti saat ini, tidak perlu mengeluarkan
uang
untuk menyelesaikan masalah ini)
• Alternatif untuk memperbaiki
dan menggunakan kembali.
Harus diyakini bahwa
setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa
jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka itu
tidak bisa disebut masalah. Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya
ada sebagian alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial,
namun demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik
pada tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang
terbaik. Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses
urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan
yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang
dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material,
keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu.
5. Memilih kriteria untuk menentukan alternatif terbaik
Alternatif terbaik dipilih dengan
menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian
pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk – buruk –
cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya suatu
alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika seorang dinyatakan bersalah
oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar denda satu juta rupiah atau
kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan yang menarik tapi
berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana pilihan yang lebih
tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best of a bad
situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk.
Untuk menilai suatu alternatif dapat
dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:
·
Menghasilkan paling sedikit kerusakan
ekologi
·
Memperbaiki distribusi kekayaan
penduduk
·
Menggunakan uang secara efisiensi
ekonomis
·
Minimasi pengeluaran uang
·
Memastikan bahwa yang mendapatkan
benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan
itu
·
Minimasi waktu pencapaian tujuan
·
Minimasi
pengangguran
6. Membangun hubungan antara tujuan, alternatif,data,
dan kriteria yang dipilih untuk dijadikan sebuah model.
Pada tahap ini semua
elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi, alternatif
potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen itu
direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara
variabel.
7. Memperkirakan akibat-akibat yang muncul dari
setiap alternatif.
Model yang dibangun
tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap alternatif,
perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang
beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan digunakan untuk
mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat polutan, kapasitas
angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari komplikasi yang tidak perlu
maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan
keluaran-keluaran lain diabaikan.
8. Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
·
Akibat yang ditimbulkan harus
dipertimbangkan.
·
Memilih yang sesuai dengan kriteria.
Memilih alternatif
terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan ini harus
dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk masalah itu
telah ditemukan.
9. Post Audit of results
Kombinasi alternatif alternatif
1. Mutually exclusive (eksklusif satu sama lain
saling meniadakan).
• > dari satu alternatif yg masing-masing berdiri sendiri
• Analisis ekonomi dilakukan atas masing-masing alternatif
• Keputusan yg diambil adlah memilih alternatif yang paling
menguntungkan dilihat dari tingkat keekonomian
dan sumber dana.
2. Independent (tidak saling terkait satu sama lain).
• > dari satu alternatif yg masing-masing berdiri sendiri
• Analisis ekonomi dilakukan atas masing-masing alternatif
• Keputusan yang diambil dapat lebih dari satu
alternatif tergantung tingkat keekonomian dan sumber dana
yang tersedia.
3. Dependent (saling terkait satu sama lain)
• > dari satu alternatif yg saling berkaitan
• Analisis ekonomi dilakukan atas
masing-masing alternatif
• Bila dari hasil analisis salah satu alternatif
tidak ekonomis/layak maka alternatif secara keseluruhan
dibatalkan.
Cash Flow
Cash Flow: tata aliran uang masuk dan keluar per periode waktu
tertentu.
Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit)
Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan.
Cash flow yang dibicarakan dlm ekonomi teknik --> cash flow
investasi yang bersifat estimasi / prediktif
komponen utama cash flow:
Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit)
Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan.
Cash flow yang dibicarakan dlm ekonomi teknik --> cash flow
investasi yang bersifat estimasi / prediktif
komponen utama cash flow:
·
Initial cost (investasi);
·
Operational cost;
·
Maintenance cost;
·
Benefit / manfaat.
TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan bukan merupakan suatu kajian sepele yang
dapat diabaikan begitu saja. Oleh karena itu ketepatan dalam pengambilan
keputusan menjadi suatu keharusan. Namun demikian untuk mencapai hal tersebut
bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam merumuskan
masalah dalam proses pengambilan keputusan.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
Pengambilan keputusan sebagai kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi sebagai pangkal atau permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah secara individual dan secara kelompok baik secara institusional maupun secara organisasional. Di samping itu, fungsi pengambilan keputusan merupakan sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, dimana efek atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Terkait dengan fungsi tersebut, maka tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan:
(1) tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan
yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya
menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya
dengan masalah lain dan (2) tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan
keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan
menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu
sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau
yang bersifat tidak kontradiktif
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan delapan step rational decision
making proses guna mengambil keputusan :
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan delapan step rational decision
making proses guna mengambil keputusan :
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Sebelum mengambil keputusan ada baiknya kita mempelajari prinsip dalam pengambilan keputusan diantaranya
• Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
• Perhitungkan hanya perbedaannya:
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
• Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
• Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
• Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Sebelum mengambil keputusan ada baiknya kita mempelajari prinsip dalam pengambilan keputusan diantaranya
• Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
• Perhitungkan hanya perbedaannya:
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
• Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
• Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
• Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)
Analisis Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dikarenakan adanya masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah-masalah itu dapat dibagi atas:
1.
Simple Problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan terlalu banyak
pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah sesuatu yang penting.
2.
Intermediate Problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan pertimbangan dan
analisis pada suatu bidang tertentu.
3.
Complex Problems, merupakan masalah yang rumit yang solusinya memerlukan
pertimbangan dan analisis pada berbagai bidang ilmu.
Analisis
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah
tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah
sejenis.
Analisis
kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis
kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring
bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat
ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis
kuantitatif lebih dalam.
Secara umum,
masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif harus memiliki
kriteria sebagai berikut:
1.
Masalah tersebut cukup rumit dan
penting serta memiliki alas an yang kuat untuk dianalisis dan dipecahkan.
2.
Tidak bisa dipecahkan secara langsung
tanpa melakukan analisis kuantitatif dan mempertimbangkan semua konsekuensi
yang mungkin dapat terjadi.
3.
Masalah tersebut memiliki aspek
ekonomi yang cukup penting dan pengambil keputusan menghendaki suatu analisis
menyeluruh sebelum mengambil keputusan.
Ekonomi teknik (engineering economy) adalah salah satu alat
analisis pengambilan keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek
ekonomi di bidang teknik. Alat tersebut terdiri dari evaluasi sistematik
terhadap manfaat dan biaya usulan-usulan proyek yang melibatkan rancangan dan
analisis teknik untuk menentukan apakan proyek yang diusulkan layak
dilaksanakan atau tidak.
Masalah-masalah yang dapat dipecahkan dalam ekonomi teknik adalah
masalah yang termasuk dalam kategori intermediate problems. Dalam
analisis ekonomi teknik, aspek ekonomi merupakan komponen utama dalam
pengambilan keputusan, meskipun mungkin saja banyak terdapat aspek lain dalam
masalah tersebut sebelumnya.
Proses Pengambilan Keputusan
Untuk melakukan
pengambilan keputusan yang rasional, setidaknya harus tercakup langkah-langkah
berikut:
1.
Mengenali adanya suatu masalah.
2.
Mendefinisi tujuan
3.
Mengumpulkan data-data yang relevan
4.
Mengidentifikasi alternatif-alternatif
yang dapat dipilih
5.
Memilih kriteria untuk menentukan
alternatif terbaik
6.
Membangun hubungan antara tujuan,
alternatif, data dan kriteria yang dipilih untuk dijadikan sebuah model
7.
Memperkirakan akibat-akibat yang
ditimbulkan dari setiap alternatif
8.
Pemilihan alternatif terbaik untuk
mencapai tujuan
Kombinasi Alternatif
1.
Mutually exclusive (bersifat eksklusif satu sama lain). Pada kategori ini hanya
dapat dipilih satu alternatif dari sejumlah alternatif yang ada.
2.
Independent (bersifat tidak tergantung satu sama lain). Pada kategori ini
pemilihan terhadap suatu alternatif tidak tergantung pada pemilihan alternatif
lain. Dimungkinkan untuk tidak memilih alternatif, memilih satu alternatif,
memilih beberapa alternatif, atau mungkin semua alternatif.
3.
Contingent (bersifat tidak tergantung satu sama lain). Pada kategori ini,
pemilihan terhadap suatu alternatif berdasarkan terpilih atau tidaknya
alternatif lain.
Pemecahan Masalah
Pelaksanaan
langkah-langkah pengambilan keputusan hingga memilih alternatif terbaik belum
mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk melakukan pemecahan masalah,
alternatif terbaik yang dipilih haruslah diterapkan dan dilaksanakan.
ANALISIS PRIBADI
HUBUNGAN EKONOMI
TEKNIK DENGAN ELEKTRO
Menurut saya
pribadi, hubungan ekonomi teknik dengan elektro dapat dikatakan sangat erat.
Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan barag-barang
elektronika dan setiap hari pun kita melakukan perhitungan terhadap pengeluara
yang diakibatkan oleh penggunaan alat elektronika tersebut, sehingga secara tidak
langsung kita belajar ekonomi teknik .
KEGUNAAN EKONOMI
TEKNIK DALAM BIDANG ELEKTRO
Kegunaan ekotek
dalam bidang elektro adalah guna memperhitungkan prospek apa saja yang dapat
kita raih kedepannya dengan menggunakan perhitungan dan analisa cash flow
sehingga setidaknya kita sudah mengetahui goal apa yang akan kita dapatkan
dikemudian hari . Kita dapat mempersiapkan alat dan bahan apa saja yang akan
kita gunakan dalam membuat proyek yang berhubungan dengan bidang elektro,
sehingga sudah dapat gambaran yang jelas untuk kedepannya .
CONTOH MASALAH
Guna meyakinkan
para investor nantinya, Davi telah mempersiapkan beberapa konsep cash flow
sehingga mereka akan dapat mengetahui berapa kira-kira keutungan yang akan mereka
peroleh nantinya.
CASH FLOW
Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.
A. Fungsi Cash Flow
Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda.
Contohnya pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp. 100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 1000000,00 pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring bertambahnya waktu.
Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu:
• Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
• Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
• Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Initial Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
• Operational Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
• Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan lain:
• Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
• Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
• Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
B. Penyusunan Cash Flow
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
• Menentukan minimum uang. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
• Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
• Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah:
• Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu
v:shapes="BLOGGER_PHOTO_ID_5421233210144287634">
• Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).
• Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).
• Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.
P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0.
F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).
A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.
Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.
Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.
Berikut adalah contoh soal dengan pemakaian cash flow sebagai diagramnya:
1. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?
Solusi:
Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398
2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?
Solusi :
Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = A [(1+i%)^n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196
3 . Pimpinan
perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak
ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama
dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin baru mempunyai umur
ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir
tahun kelima sebesar Rp.15.000.000,‐. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in
flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,‐ dengan biaya modal 18%
per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat
dari PV dan NPV?
Dalam
perhitungan NPV, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dan menggunakan cash
flow diagram.
Cara 1 :
PV =
16.949.153 + 14.363.689 + 12.172.617 + 10.315.778 + 8.742.184 + 6.556.638
= 69.100.059
NPV = PV – OO
= 69.100.059 – 75.000.000 = – 5.899.941
Cara 2 :
P = -75 + 20
(P/A,18%,5) + 15 (P/F,18%,5)
= -75 +
62,544 + 6,5565
= -5,8995
juta
4 . Buktikan bahwa nilai NPV pada tabel dibawah ini sama dengan jika
dihitung dengan cash flow diagram.
P = -20000 + (-15000) (P/F, i, 1) +
(-5000) (P/F, i, 2) + (-6000) (P/A, i, 2) (P/F, i, 2) + (-7000) (P/A, i, 2)
(P/F, i, 4) + (-8000) (P/F, i, 7) + (-9000) (P/F, i, 8) + (-10000) (P/F, i, 9)
+ (-11000) (P/F, i, 10)
P = -20000 + (-15000) (0,8475) + (-5000)
(0,7182) + (-6000) (1,5656) (0,7182) + (-7000) (1,5656) (0,5158) + (-8000)
(0,3139) + (-9000) (0,2660) + (-10000) (0,2255) + (-11000) (0,1911)
P = - Rp. 57.965,03888-
5 . Berdasarkan hasil
penelitian yang digunakan untuuk membangun industri pengolahan pertanian,
diketahui:
Dana investasi : Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun)
Tahun persiapan Rp 20,000,000,-
Tahun pertama Rp 15,000,000,-
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan
kontruksi
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi
dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- /tahun dan untuk
tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari
pengolahan hasil-hasil pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya
seperti pada tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan
industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila
dilihat dari segi NPV denga diskon factor sebesar 18%?
JAWAB:
Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus
sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari
satu, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahaka
Catatan:
·
Perkiraan cash in flow dan cash out
flow yang menyangkut proyeksi harus mendapat perhatian.
·
Perkiraan beefit harus diperhitungkan
dengan menggunakan berbagai variabel (perkembangan proyeksi sejenis dimasa
yangakan datang, perubahan teknologi, perubahan konsumen).
Karena dapat catatan untuk memperhatikan cash flow-nya maka
dihitung mengunakan cash flow diagram
Perhitungan juga dapat dilihat mengunakan perhitungan dalam tabel
berikut:
Tabel 1. Persiapan Perhitungan NPV
Thn
|
Investasi *
|
Biaya
Operasi *
|
Total
coast *
|
Benefit *
|
Net
benefit *
|
D,F * 18%
|
Present
value *
|
0
|
20.000
|
-
|
20.000
|
-
|
-20.000
|
1,0000
|
-20.000
|
1
|
15.500
|
-
|
15.500
|
-
|
-15.500
|
0,8475
|
-12.713
|
2
|
-
|
5.000
|
5.000
|
10.000
|
5.000
|
0,7182
|
3.591
|
3
|
-
|
6.000
|
6.000
|
12.000
|
6.000
|
0,6086
|
3.652
|
4
|
-
|
6.000
|
6.000
|
14.000
|
8.000
|
0,5158
|
4.126
|
5
|
-
|
7.000
|
7.000
|
17.000
|
10.000
|
0,4371
|
4.371
|
6
|
-
|
7.000
|
7.000
|
21.000
|
14.000
|
0,3704
|
5.186
|
7
|
-
|
8.000
|
8.000
|
25.000
|
17.000
|
0,3139
|
5.336
|
8
|
-
|
9.000
|
9.000
|
30.000
|
21.000
|
0,2660
|
5.586
|
9
|
-
|
10.000
|
10.000
|
36.000
|
26.000
|
0,2255
|
5.863
|
10
|
-
|
11.000
|
11.000
|
43.000
|
32.000
|
0,1911
|
6.115
|
NPV
|
11.115,73
|
*(dalam Rp,000,-)
Nilai NPV adalah 11.115,73
Nilai NPV > 1, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk
diusahakan.
Maka nilai P bisa dihitung dengan mengunakan rumus pada tabel
bunga, sebagai berikut:
P = – 2.000 + (-15.000(P/F.i.n)) + (-5000(P/F.i.n)) +
(-6000(P/A.i.n)) (P/F.i.n)
+ (-7000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-8000(P/F.i.n)) + (-9000(P/F.i.n))
+ (-10000(P/F.i.n)) + (-11000(P/F.i.n))
Maka dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah
sebagai berikut:
P = -58.015.03
Perhitungan NVP dari cash in flow adalah sebagai berikut:
Dari cash in flow tersebut dapat kita hitung present value proyek
tersebut dengan rumus sebagai berikut:
P = 10.000 (P/F.i.n)) + (12.000 (P/F.i.n)) + (14.000
(P/F.i.n)) + (17.000 (P/F.i.n))
+ (21.000 ( (P/F.i.n)) + ( 25.000(P/F.i.n)) + (30.000 (P/F.i.n))
+ (-36.000 (P/F.i.n)) + (-43.000 (P/F.i.n))
Maka dari tabel diapatkan nilai present value di atas adalah :
P = 69.078.3
Maka NPV = 69.078.3-58.015.03
= 11.063,27
Dari perhitungan terdapat perbedaan dengan nilai yang dihitung
menggunakan rumus bunga. Hal itu disebabkan pada tabel pengeluaran pada tahun
ke-3 dan ke-4 tidak dijadikan nilai present terlebih dahulu melainkan langsung
diperhitungkan, begitupun pada tahun ke-5 dan ke-6.
P = 10000 (P/F, i, 2) + 12000 (P/F, i,
3) + 14000 (P/F, i, 4) + 17000 (P/F, i, 5) + 21000 (P/F,
i, 6) + 25000 (P/F, i, 7) + 30000 (P/F, i, 8) + 36000 (P/F, i, 9) + 43000 (P/F,
i, 10)
P = 10000 (0,7182) + 12000 (0,6086) +
14000 (0,5158) + 17000 (0,4371) + 21000 (0,3704) + 25000 (0,3139) + 30000
(0,2660) + 36000 (0,2255) + 43000 (0,1911)
P= Rp. 69.078,3
Nilai P keseluruhan = Benefit – Total
Cost
= 69.078,3 – 57.965,03888
= 11.113,26112
Jadi, nilai P keseleruhan adalah Rp.
11.113.261,12,-
Sehingga terbukti perhitungan pada
cash flow diagram ± sama dengan NPV pada tabel.
CONTOH LAIN CASH
FLOW SEDERHANA ( LAPORAN ARUS KAS )
1.
Berikut ini adalah contoh laporan arus kas
yang ada pada suatu perusahaan.
|
2. Berdasarkan
kertas kerja Perusahaan ADHI JAYA, Medan dapat disusun laporan arus kas sebagai
berikut.
3 .
Aliran kas yang berasal dari
kegiatan operasi :
|
||
Penerimaan dari :
|
||
Pendapatan jasa penilaian
|
500.000,-
|
|
Diterima dimuka jasa penilaian
|
350.000,-
|
|
Pelunasan piutang usaha
|
5.200.000,-
|
|
Aliran masuk kas dari operasi
|
6.050.000,-
|
|
Pengeluaran untuk :
|
||
Pembayaran dimuka untuk asuransi
|
(1.200.000,-)
|
|
Biaya iklan
|
(240.000,-)
|
|
Biaya iklan
|
(2.500.000,-)
|
|
Biaya habis pakai
|
(940.000,-)
|
|
Utilitas-listrik
|
(90.000,-)
|
|
Aliran keluar kas untuk kegiatan
operasi
|
(4.970.000,-)
|
|
Aliran kas bersih dari dari
kegiatan operasi
|
1.080.000,-
|
|
Aliran kas yang berasal dari
kagiatan investasi
|
||
Tanah dan gedung
|
(10.000.000,-)
|
|
Peralatan kantor
|
(5.000.000,-)
|
|
Aliran keluar kas neto untuk kegiatan
investasi
|
(15.000.000,-)
|
|
Aliran kas yang berasal dari
kegiatan pendanaan
|
||
Setoran modal
|
45.000.000,-
|
|
Dividen
|
(600.000,-)
|
|
Aliran masuk kas neto untuk kefiatan
pendanaan
|
44.400.000,-
|
|
Saldo, 30 Juni 2008
|
30.480.000,-
|
4 . Sebelum kita membuat sebuah aspek Permodalan, maka kita harus
membuat Sumber Modal. Darimana saja modal yang kita dapatkan untuk membuat
sebuah perusahaan. Berapakah modal dari kita sendiri dan kita ingin hutang Bank
berapa jumlahnya.
Dari gambar diatas, kita mengetahui bahwa admin memiliki modal
sendiri sebesar Rp 35.000.000 dan ingin menambah modal dengan hutang Bank
sebesar Rp 15.000.000 dan bunga 1,5 % perbulan serta jangka waktu pengembalian
selama 10 bulan. Hal selanjutnya yang harus kita buat adalah kita hitung
angsuran + bunga bank selama satu bulan dengan cara :
Pokok Pinjaman
(P) :
Rp 15.000.000
Suku Bunga / tahun
(i)
: 18%
Lama Bulan Kredit
(t)
: 10
Maka perhitungannya,
Cicilan
Pokok :
P / t = Rp 15.000.000 / 10
= Rp 1.500.000
Bunga Kredit /
bulan :
P x i = Rp 15.000.000 x 18% / 12 = Rp 225.000
Angsuran
Perbulan :
Cicilan Pokok + Bunga Kredit = Rp
1.725.000
Setelah kita mengetahui angsuran bank perbulannya, maka sekarang
saatnya kita buat proyeksi modal anda. Proyeksi modal ini berisikan Aktiva
Tetap, Aktiva Lancar, dan Dana Kas. Karena admin ingin membuat toko perabotan
rumah tangga seperti tokonya AlfaMart, maka kita membutuhkan aktiva tetap untuk
pembelian peralatan seperti contoh dibawah
Pembelian peralatan telah kita proyeksikan dan telah kita ketahui
jumlahnya. Sekarang saatnya bagi kita untuk menyusun Neraca Awal. Neraca Awal
ini haruslah imbang, antara jumlah Aktiva dengan jumlah Kewajiban & Modal
harus sama.
Neraca Awal dibagi menjadi dua kolom,
yaitu kolom Aktiva dan Kolom Kewajiban & Modal. Pada kolom Aktiva, terdiri
atas dua jenis yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap. Aktiva Lancar berisikan
barang-barang yang akan habis saat kita melakukan penjualan. Misalkan Barang
Dagangan, Peralatan Bantu (Kertas, Lakban, Rafia, Kardus), dan Kas. Kas
termasuk dalam aktiva lancar karena kas ini sewaktu-waktu dapat habis apabila
kita kekurangan modal untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sedangkan Aktiva
Tetap berisikan peralatan-peralatan yang digunakan saat kita mendirikan
perusahaan dan melakukan aktivitas perdagangan. Contohnya Meja, Komputer, AC,
dsb.
Bagi anda yang membuat proposal untuk
usahanya berupa penjualan produk, maka untuk mempermudah penyusunan cash flow,
kita buat buku bantu penjualan. Namun jika produknya berupa jasa, kita tidak
perlu menggunakan buku bantu penjualan untuk menghitung cash flow.
Dari buku bantu diatas pertama kita
harus menentukan biaya produksi (pembelian barang), persen keuntungan yang
ingin kita dapatkan, dan kemudian tentukan harga jualnya. Biaya produksi diatas
adalah Rp 50.000 kemudian harga jualnya Rp 75.000 dan persen keuntungannya
adalah 50% per produk. Buku bantu penjualan diatas terdiri terdapat kolom Debit
(Pembelian barang), Kredit (Penjualan barang), Saldo (Sisa barang), Nilai Saldo
(Sisa barang x biaya produksi).
Langkah pertama kita isi debit dan
saldo kemudian kalikan dengan biaya produksi untuk mengisi kolom Nilai Saldo.
Karena pembukaan toko dimulai awal November, maka baris "Terjual" tak
usah diisi dahulu. Pada bulan berikutnya yaitu Desember, kita isi baris
"Terjual" berapa unit produk yang terjual dan tentukan sisa barang
dibagian saldo. (Ingat, pada bulan ini kita tidak kulakan/debit karena kita
telah kulak bulan November). Setelah itu kita tentukan kulak barang/debit pada
bulan Januari dan tambahkan sisa saldo pada bulan Desember ke saldo bulan
Januari. Tentukan pula barang yang terjual berapa unit (kredit) dan kurangkan
saldo setelah kulak dengan kredit. Setelah itu kalikan saldo
"Terjual" dengan biaya produksi untuk mengisi kolom Nilai Saldo.
Begitu seterusnya...
Selesai membuat buku bantu penjualan,
kita teruskan membuat cash flow